TUGAS IPA

STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH DAN BIJI

Oktober 03, 2017
STRUKTUR DAN FUNGSI  BUAH DAN BIJI 



Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah
Gambar: Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah

Buah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat, dan majemuk. Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah. Misalnya buah mangga. Buah agregat yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah. Misalnya buah sirsak, arbei, dan srikaya. Sedangkan buah majemuk yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga. Misalnya buah nanas, keluih, dan nangka.
Struktur Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji Tumbuhan
Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah



Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Berdasarkan jenisnya, buah ada dua macam, yaitu buah sejati dan buah semu.
1. Buah sejati, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah.
Contoh buah semu : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka.
2. Buah semu, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain dari bunga.
Contoh buah semu : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus, Artocarpus integra.

Struktur Buah dan Biji
Struktur Morfologi Buah
1. Buah Sejati
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.

Buah sejati tunggal kering terdiri atas buah padi atau kariopsis, kurung atau akenium, keras atau nut, samara, berbelah atau schizocarp, kendaga atau rhegma, dan buah kotak. Buah kotak meliputi buah bumbung atau follicle, polong atau legume, loment, lobak atau silique, lobak pendek atau siliqle dan buah kotak sejati atau capsule.

Buah sejati tunggal berdaging meliputi buah buni atau berry, mentimun atau pepo, jeruk atau hesperidium, batu atau drupe, dan delima.

Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan kurung majemuk

Cara membukanya buah dapat bermacam-macam, ada yang melalui pembukaan satu kampuh, seperti pada buah bumbung, pembukaan dua kampuh pada buah polong, buah lobak, dan lobak pendek. Pada buah lain seperti buah kotak sejati, buah dapat membuka dengan katup atau klep, dengan retak atau celah, gigi-gigi, liang atau pori, dan tutup atau operculum.

Tipe buah dapat menjadi ciri khas untuk familia tertentu, misalnya Leguminosae, anggotanya memiliki tipe buah polong atau legume. Familia Cruciferae umumnya mempunyai tipe buah lobak (silique) atau lobak pendek (siliqle).

2. Buah Semu
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Bagian bunga tersebut bahkan menjadi bagian yang dominan dalam pembentukan buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang berkembang. Contoh bagian tersebut, misalnya tangkai bunga, kelopak, tenda bunga, dasar bunga, dan dasar bunga bersama. Bagian tersebut sering kali dapat dimakan

Buah semu dapat digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu ganda, semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu ganda berkembang dari satu bunga yang mempunyai banyak bakal buah bebas. Buah semu majemuk berasal dari bunga majemuk, kemudian berkembang menjadi buah. Buah tersebut umumnya terlihat sebagai satu buah karena masing-masing buah berkumpul menjadi satu.

Beberapa contoh buah semu, misalnya jambu mete, ciplukan, dan apel. Ketiganya termasuk buah semu tunggal. Contoh buah semu ganda, misalnya strawberi, buah semu majemuk contohnya nangka, sorosis contohnya mengkudu, dan buah syconous contohnya adalah Ficus.

Struktur Anatomi Buah
Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
1. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
2.Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).

Struktur Morfologi Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.

Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji.

Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.

Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.

Bagian-bagian biji terdiri atas
- Kulit biji (Spermadermis), Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis.
- Inti biji (Nucleus seminis), Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan.
- Tali pusat (Funiculus), Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta.

Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.

Struktur Anatomi Biji
1. Kotiledon, cadangan makanan embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji

Macam-macam Bentuk Buah

Berdasarkan asal terbentuknya buah dibedakan menjadi:
  1. Buah sejati, yaitu jika buah berasal dari bakal buah. Contoh: buah mangga, pepaya, rambutan, dan lain-lain.
  2. Buah tidak sejati (semu), yaitu buah yang dibentuk dari selain bakal buah, misalnya dari kelopak bunga tangkai bunga, atau daun bunga yang berubah menjadi buah.

Contoh:
a) Jambu mete, buah berasal dari tangkai yang dipakai untuk menyimpan makanan.
b) Nangka, buah berasal dari daun bunga yang dipakai untuk menyimpan makanan.
c) Ciplukan, buah berasal dari kelopak yang dipakai untuk menyimpan makanan.
d) Nanas, buah berasal dari daun bunga.
e) Apel, buah berasal dari dasar bunga yang membesar.


Fungsi Buah dan Biji
Fungsi buah : 
- sebagai cadangan makanan
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia
- sebagai pelindung biji
Fungsi biji :
- hasil pembuahan / penyerbukan bunga
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia
http://sofiachyn27.blogspot.com/2017/10/struktur-dan-fungsi-buah-dan-biji.html

Struktur dan fungsi buah dan biji

Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya

By  | July 14, 2018
Bunga menjadi salah satu bagian tumbuhan yang penting. Peran bunga pada tumbuhan adalah sebagai alat perkembangbiakan secara generatif, perkembangbiakan secara kawin. Alat perkembangbiakan bunga terdiri atas putik dan benangsari. Selain mempunyai dua jenis alat perkembangbiakan, bunga dilengkapi oleh penyusun bunga lainnya. Komponen penyusun bunga merupakan bagian-bagian bunga yang berperan sesuai fungsinya masing-masing.
Ada berbagai macam bunga yang dimiliki oleh tumbuhan. Sebagian besar bunga memiliki bentuk dan warna yang cantik. Meskipun ada beberapa bunga yang memiliki bentuk dan warna yang biasa. Melalui halaman ini, idschool akan membahas bagian-bagian bunga dan fungsinya secara lengkap, juga pengelompokan bunga. Serta akan mengulas kriteria bagian bunga sempurna dan tidak sempurna
Bunga
Ulasan tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya, serta pengelompokan bunga dapat disimak pada uraian di bawah.

Bagian-Bagian Bunga

Secara umum, bagian-bagian bunga yang lengkap meliputi tangkai bunga, kelopak bunga, dasar bunga, mahkota, benang sari, dan putik. Bagian bunga yang berperan sebagai alat perkembangbiakan adalah putik dan benangsari. Alat perkembangbiakan betina diwakili oleh putik. Dan alat perkembangbiakan jantan diwakili oleh benangsari.
Perhatikan bagian-bagian bunga dan keterangan struktur bunga melalui gambar di bawah.
Bagian-Bagian Bunga
Fungsi dari masing-masing bagian bunga dapat disimak melalui keterangan di bawah.
  1. Tangkai Bunga: bagian bunga yang berada pada bagian bawah bunga. Fungsi tangkai bunga adalah menopang bunga dan menghubungkannya dengan bagian tumbuhan lainnya.

  2. Dasar Bunga: berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.

  3. Kelopak Bunga: bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup. Kelopak bunga akan terbuka ketika mahkota mekar.

  4. Mahkota Bunga: merupakan bagian bunga yang mempunyai bentuk paling indah, memiliki warna tertentu. Fungsi mahkota bunga digunakan untuk menarik serangga. Keberadaan serangga yang hinggap pada bunga akan membantu proses penyerbukan.

  5. Benang Sari: merupakan alat kelamin jantan, terdiri atas tangkai sari, kepala sari, dan serbuk sari.

  6. Putik: merupakan alat kelamin betina, terdiri atas kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah.

  7. Pengelompokan Bunga

    Bunga dikelompokkan ke dalam beberapa pengelompokan berdasarkan kriteria tertentu. Pengelompokan bunga yang akan dibahas di sini didasarkan oleh dua kriteria. Pertama adalah pengelompokan bunga berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakannya. Ke dua adalah pengelompokan bunga berdasarkan kelengkapan bagian-bagian bunga.
    Berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakan atau alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
    1. Bunga Tidak Sempurna
      Kelompok bunga yang disebut sebagai bunga tidak sempurna ditandai dengan adanya satu alat perkembangbiakan. Bisa hanya terdiri atas benang sari saja atau hanya putik saja. Contoh bunga yang termasuk ke dalam bunga tidak lengkap adalah bunga pepaya dan bunga salak.
    2. Bunga Sempurna
      Kelompok bunga yang disebut bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua alat perkembangbiakan dalam satu bunga. Artinya, putik dan benangsari menyusun bagian-bagian bunga sempurna. Contoh bunga yang termasuk ke dalam bunga sempurna adalah bunga sepatu dan bunga tulip.

    Berdasarkan kelengkapan penyusun bunga, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
    1. Bunga Tidak Lengkap
      Bunga dikelompokan ke dalam bunga tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu bagian-bagian bunga yang terdiri atas kelopak bunga, mahkota bunga, putik, atau benang sari. Contoh bunga tidak lengkap dimiliki oleh bunga kamboja dan bunga kelapa.
    2. Bunga Lengkap
      Kategori bunga lengkap dapat dilihat dari adanya kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari. Contoh bunga lengkap dapat dilihat pada bunga sepatu, bunga mawar, bunga bakung, dan sejenis bunga lainnya.

      Bagian-Bagian Bunga Lengkap
    Kesimpulan yang dapat diambil, bunga sempurna merupakan bunga lengkap. Namun, bunga sempurna belum tentu masuk kategori bunga lengkap.
    sumber:
    https://idschool.net/sd/bagian-bagian-bunga-dan-fungsinya/

Struktur dan fungsi bunga

Fungsi & Struktur Daun ~ Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba untuk membahas mengenai Fungsi dan Struktur Daun, semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Fungsi Daun

Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugas penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin.

Daun memiliki banyak fungsi bagi tumbuhan. Daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan tempat terjadinya transpirasi atau proses menguapnya air pada daun. Selain itu daun juga berfungsi sebagai organ pernapasan atau respirasi. Pada tumbuhan tertentu, daun juga bisa berfungsi sebagai alat reproduksi vegatatif, misalkan pada tanaman cocor bebek.

Fungsi Daun, Struktur Daun, Fungsi Daun untuk Fotosintesis, Jaringan Epidermis, Jaringan Mesofil, Jaringan Pembuluh.
Fungsi dan Struktur Daun Tumbuhan

B. Struktur Daun

Secara morfologis dan anatomi, daun merupakan organ tumbuhan yang paling bervariasi. Daun dapat dibedakan, menjadi beberapa bagian, yaitu pangkal daun, tangkai daun, dan helaian daun. Bentuk, struktur, dan ukuran daun pada tumbuhan berbeda-beda. Hal ini, digunakan untuk klasifikasi tumbuhan. Daun tersusun atas tiga tipe sistem jaringan, yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.

1. Jaringan Epidermis

Daun memiliki epidermis pada bagian permukaannya, baik permukaan atas, dinamakan permukaan adaksial, maupun pada permukaan bawah, yang dinamakan permukaan abaksial.

Sel epidermis umumnya tersusun rapat membentuk suatu lapisan yang kompak, tanpa ruang interseluler. Pada beberapa tumbuhan, sel-sel epidermis memanjang yang disebut sel panjang. Di sebelah atas tulang daun terdapat sel pendek yang terdiri atas dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus.
Pada epidermis terdapat hubungan yang putus-putus oleh suatu lubang yang sangat kecil. Bagian tersebut adalah ruang antarsel yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama membentuk stroma. Jadi, stomata terdiri atas sel penutup yang berkloroplas, sel yang tidak berkloroplas, dan celah stomata.

Stomata berfungsi dalam pertukaran gas dan penguapan air. Pada tumbuhan darat, stomata umumnya terletak pada bagian bawah permukaan daun. Sedangkan, pada tumbuhan air, stomata terletak pada permukaan atas daun.

Fungsi Daun, Struktur Daun, Fungsi Daun untuk Fotosintesis, Jaringan Epidermis, Jaringan Mesofil, Jaringan Pembuluh.
Fungsi dan Struktur Daun Tumbuhan

2. Jaringan Mesofil

Mesofil adalah jaringan yang bersifat parenkim, di sebelah dalam epidermis. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan tersebut banyak mengandung kloroplas sehingga menjadi tempat terjadinya fotosintetis. Jaringan palisade terletak langsung di bawah epidermis, tetapi kadang-kadang ada hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade.

Sel-sel parenkim bunga karang bentuknya beragam, dapat menyerupai sel-sel palisade, karena diameternya hampir sama atau dapat pula memanjang sejajar dengan arah permukaan daun. Pada jaringan spons terdapat ruang antar sel (sel-selnya tidak rapat). Pada jaringan spons, terdapat kloroplas yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jaringan palisade. Ciri khas sel-sel parenkim bunga karang ialah adanya cupingcuping yang menghubungkan sel-sel di sebelahnya.

3. Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh pada daun terdapat pada tulang daun. Selain itu, pada daun terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi yang membawa makanan ke seluruh tubuh. Tulang daun berfungsi untuk menguatkan daun. Selain itu, urat-urat daun pada tumbuhan berperan sebagai kerangka daun.

Struktur dan Fungsi Daun

Fungsi & Struktur Batang ~ Batang merupakan organ tumbuhan yang umumnya terletak di atas tanah, walaupun ada beberapa tumbuhan yang batangnya berada di dalam tanah, misalnya Canna sp. Namun, di sini batang mempunyai ciri-ciri khusus yaitu bagian yang berdaun dan mempunyai buku dan ruas. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba membahas mengenai Fungsi dan Struktur Batang Tumbuhan baik yang dikotil maupun yang monokotil. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Fungsi Batang Tumbuhan

Batang pada tumbuhan berfungsi sebagai penyangga. Batang juga terdiri atas pembuluh yang menyalurkan air dan mineral yang penting ke seluruh bagian tumbuhan. Tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk membuat makanannya, sehingga fungsi batang yang lain adalah memastikan tumbuhan mendapat sinar matahari. Batang pohon merupakan batang berkayu yang sangat kuat dengan cabang-cabang kayu. Batang pohon tumbuh tinggi untuk memperoleh sinar matahari. Batang tumbuhan lain seperti tumbuhan menjalar, melingkar, dan meliuk juga bertujuan untuk mencari jalan mendapatkan sinar matahari.

B. Struktur Batang Tumbuhan

Sama dengan struktur akar, struktur batang terdiri atas struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dibedakan menjadi struktur tumbuhan berkayu dan struktur tumbuhan tak berkayu (herba). Sedangkan struktur dalamnya terdiri dari bagian epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.

Struktur luar

Perbedaan struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu memiliki daun-daun di sepanjang batangnya.

1. Batang tumbuhan herba
Batang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada, ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek. Bagian luar batang terdiri dari epidermis yang tipis dan tidak mengandung gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan di dalamnya dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Contoh: pacar air, jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.

2. Batang tumbuhan kayu
Batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang. Permukaan batang keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel berhubungan dengan bagian dalam batang dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang masih muda terdapat klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi hilang. Lapisan gabus terbentuk oleh kambium gabus. Adanya aktivitas kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada korteks dan epidermis. Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan kemampuan fotosintesis menjadi hilang.

Struktur dalam
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatomi maupun morfologinya.

1. Batang dikotil

Pada ujung batang tumbuhan dikotil terdapat titik tumbuh berupa meristem apikal (ujung). Di belakang meristem apikal secara berurutan terdapat protoderm yang nantinya akan membentuk epidermis dan prokambium, di mana prokambium akan membentuk xilem, floem, dan kambium vasikuler, serta meristem dasar yang akan membentuk empulur dan korteks.

Pada jaringan primer batang dikotil terdapat bagian-bagian berikut.
  • Epidermis. Lapisan ini terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan transpirasi dan dapat melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan dan serangan hama.
  • Korteks. Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga
  • Endodermis. Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami penebalan membentuk pita caspary. Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.
  • Stele/silinder pusat. Stele merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Pada bagian dalam perikambium terdapat empulur dan berkas vasikuler yang tersusun dari xilem dan floem. Empulur merupakan parenkim yang berada di tengah-tengah stele. Empulur juga berada di sekitar berkas vasikuler berbentuk seperti jari-jari sehingga disebut jari-jari empulur.

2. Batang Monokotil

Secara morfologi batang tumbuhan dikotil biasanya bercabang-cabang, ruas-ruasnya tidak tampak dengan jelas, serta mengalami pertumbuhan sekunder (membesar). Pada batang monokotil, ukuran meristem apikalnya kecil. Jika dilihat, struktur penampang melintang batang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur jaringan sebagai berikut.

  • Epidermis. Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Pada umumnya epidermis tumbuhan monokotil sama dengan tumbuhan dikotil.
  • Korteks. Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas. Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau kadang sangat sempit, bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele.
  • Stele. Pada tumbuhan monokotil, batas korteks dan stele biasanya tidak terlalu terlihat. Xilem dan floem terdapat pada lapisan stele ini dan susunan berkas pengangkut yaitu bertipe kolateral tertutup, sehingga batang pada tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan membesar.
  • Empulur. Empulur terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan parenkim. Pada beberapa tumbuhan, empulur ada yang menghilang, misalnya pada tumbuhan padi.

Strutuk Dan Fungsi Batang